RENUNGAN PUTRA DAERAH SEBAGAI PEMILIK JATI DIRI HARKAT DAN MARTABAT KEABADIAN.

 RENUNGAN PUTRA DAERAH SEBAGAI PEMILIK JATI DIRI HARKAT DAN MARTABAT KEABADIAN.

 *Semarang, 22 Februari 2021*

OLEH: BANIUS WAKERKWA ALIAS KUGWILINGGA vs EYONGGA.

Dunia bersandar lamanya menikmati nya Semakin, puluan Tahun lamanya mengambilalih para Sosialis, Tanah semakin Tua Dayah Tubuh urat jantung alamnya penurunan:, ukuran pandangan dan ideologika orang kapitalis, imprialis, memakai tenaga keamanan militerisme akan mengncurkan dari keutuhan Alamnya, mengambil jantungnya tanah gunung Emas dan tambang alamnya yahu dari prasaan pemikiran rasa senang dari pemilikan penguni alamnya.

Perasaan ini Rasanya, Dalam jahu dari satu hati dua kacamata, nafas penguapan bedis melihatnya Semakin hari, bulan, Tahun-tahun,  Mencabut nyawa seseorang satu persatu dari ruma kediamannya, secara terpaksa(genosida/pembunuhan/perkosaan/ segalah ngaguan alamia) terjadi pembungaran pemusnaan besar-besaran keterlibatan Ribuan Negara Terhadap permukaan   bumi Alam Papua Atas kulit itam  keriting rambut Manusia Papua kucinta, Berasal Rupa gambaranNYa.

Semakin, Segalah pengadaan Rencana, Negara merupakan uncur kesengajaan terjadi ada penjebangan pepohanan, dan  makin pebongaran jalan dimana-manah, makin, khelak semakin, menembuskan dan merobokan gunung-gunung dan tanjung-tanjung kecil juga besar, lemanya kekuatan suhu dayah  alamnya Sehingga, diatas permukaannya terjadilah semakin  tergeyolakan orang-orang dari penguni alamnya sehingga, semakin lama perlahan waktu berjalan merasakan ternganguh kekristissan parah diatas permukaan alham ini sebabnya, dimana lagi tempat keselamatan  dimana ka? Apa?  harus dimana ka? kita memperlindungkan diri dari disebab akibatnya..

Rasanya, Karena dilemah Hukum, dan dilemah Gagal Amana Negara  tidak sesuai kehendak kepintaran tidak bijaknya terhadap indikatoritas penanganan garis persolan masalah ketidak seriusan yang seharusnya, sehingga disinilah ada tarkandung nilai tertentu dengan isi politik dan karena seolah memandang kuasa hukum negara menjadi tumpul,. Terjadi pembiaran genosida, perkosa, perusakan alam serta pembunuhan terjadi disitu Rakyat dalamnya Negaranya. Tidak akui lagi HAM. 

Tanpa ada pemratiannya serius ada lage pemaakaran dan pelanjutan genosida terus terbengak menuju garis Horizontal kelak vertikal"yang yahu dari  kemenangan Hak hidup damai, hak hidup bebas segalah kehidupan, hak hidup berbudaya, hak hidu bersekolah diperoleh pendidikan yang layak, hak hidup manusia sebagai manusia yang hidup .

Karena itulah Semua terjadi ini adalah pemilik pencipta langit  dan bumi serta isi manusianya adalah milik Allah, semuanya SERAKAN kepadanNYA.